Minggu, 22 November 2015

KERATON KANOMAN KOTA CIREBON


Sejarah

Kesultanan Kanoman merupakan hasil pembagian kesultanan Cirebon kepada puteranya setelah meninggalnya pangeran Girilaya atau yang dikenal dengan nama Panembahan Ratu pakungwati II pada tahun 1666. Putera pangeran Girilaya masing-masing adalah Pangeran Raja Martawijaya yang kemudian memerintah kesultanan Kasepuhan yang berpusat di keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Kartawijaya yang memerintah kesultanan Kanoman yang berpusat di keraton Kanoman dan Pangeran Raja Wangsakerta yang menjadi Panembahan Cirebon yang bertugas dalam hal pendidikan putra-puteri keraton, Pangeran Raja Wangsakerta bertempat tinggal di keraton Kasepuhan dan membantu Pangeran Raja Martawijaya memerintah kesultanan Kasepuhan sebagai Sultan Sepuh I.
Letak dan Tentang Keraton Kanoman

Keraton Kanoman yang berlokasi di belakang pasar tepatnya di Jl.Winaon,Kampung kanoman,Kelurahan lemah wungkuk,Jawa Barat.keraton kanoman mempunyai luas sekitar 6 hektare,di keraton pun tinggal Sultan ke duabelas yang bernama Raja Muhammad Emiruddin beserta keluarganya.
         Di keraton ini terdapat juga benda benda pusaka yang masih terawat dan tersimpan dengan baik di museum antaranya,kereta paksi naga liman,kereta sunan gunungjati,jempana,gamelan dan masih banyak lagi.

Dahulunya para raja menggunakan alat transportasinya sebagai kendaraan seperti kereta paksi naga liman,namun seiring perkembangan zaman yang semakin modern sekarang sudah menggunakan mobil,motor dan sebagainya.



Kereta Jempana dengan ornamen mega mendung dan merupakan salah satu koleksi terpenting museum Keraton Kanoman yang masih asli. Kereta Jempana Keraton Kanoman ini dibuat pada tahun Saka 1350 atau 1428 M atas prakarsa Pangeran Losari dan digunakan oleh permaisuri. Kereta yang terbuat dari kayu sawo ini dahulunya konon ditarik oleh enam ekor kuda.

Kereta Paksi Naga Liman yang merupakan Kereta kebesaran Sunan Gunung Jati dan para Sultan Cirebon ini dibuat pada tahun yang sama dengan Kereta Jempana, yaitu tahun Saka 1350 atau 1428, juga atas prakarsa Pangeran Losari.
Bangunan Di Keraton Kanoman

Tampak muka gedung yang berfungsi sebagai museum Keraton Kanoman yang terlihat sederhana. Letak museum Keraton Kanoman ini berada di sebelah depan kanan bangsal Jinem. Kondisi museum Keraton Kanoman ini tidak jauh berbeda dengan kondisi museum yang berada di Keraton Kasepuhan yang sudah memerlukan perhatian untuk perbaikan dan perawatan.


 Sebuah bangunan yang bentuknya menyerupai bangunan kolonial dengan lonceng gereja menggantung di langit-langitnya. Bangunan ini berada di dekat pintu gerbang di kompleks Keraton Kanoman yang luasnya sekitar 6 hektar ini.
 Tampak depan Keraton Kanoman yang disebut bangsal Jinem, atau pendopo keraton yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima tamu, dan digunakan juga untuk upacara penobatan Sultan serta pemberian restu oleh Sultan pada acara perayaan di Keraton Kanoman, seperti misalnya acara peringatan Maulid Nabi dan Grebeg Syawal.

Kraton Kanoman

Kel Lemahwungkung, Kec Lemahwungkuk, Cirebon (lihat peta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar